Di awal tahun 2012 ini rasanya tinggal dikota besar seperti Jakarta dan sekitarnya sulit menemukan barang dengan harga murah dari mulai tempe yang sudah pasang tarif tinggi hingga elektronik yang pilih-pilih pembeli.
Rasanya sangat wajar dan tidak berlebihan ketika isu BBM (Bahan bakar minyak) naik lagi dengan latahnya semua kebutuhan pokok ikut naik ( hmm.. sudah tradisi ) belum lagi diikuti dengan suku bunga yang melambung serta syarat minim platform kredit yang dibatasi membuat pelaku usaha menengah kebawah ngos-ngosan (heh heh heh)
Lain lagi dibelahan (?!) bumi sekumpulan orang miskin dan susah tinggal di kolong jembatan tidur di emperan toko jangankan beli AC bekas kipas 'angin alam' pun harus berebut dengan penghuni alam ini.Panas terik dan dahaga tak lagi dirasakan penghuni Gedung DPR yang sudah menambah fasilitas mewah dari APBN yang padahal dana jutaan rakyat, sebaliknya semakin sulit uang halal yang didapat masyarakat bawah dan semakin mudah Pejabat mendapat uang haram hasil korupsi secara berjamaah. Bagaikan tontonan panggung Bisnis Jakarta 2012 yang banyak menjanjikan kesuksesan dan keberhasilan terlihat jelas bagi manusia jauh diluar Ibukota Jakarta sebagai Iklan Gratis Jitu hingga mereka rela menjadi kaum urban yang siap sengsara. [jakarta berbenah 2012]
